Senin, 22 April 2019
Bacaan hari ini: Yesaya 36 | Bacaan setahun: 1 Samuel 19-21, Kisah Para Rasul 23
”Sekarang, kepada siapa engkau berharap, maka engkau memberontak terhadap aku?” (Yesaya 36:5b)
Sebuah falsafah Jawa berbunyi, “ngluruk tanpo bolo, menang tanpo ngasorake.” Artinya menyerang tanpa bala tentara, menang tanpa merendahkan atau menghina. Menurut penggagas falsafah ini yaitu Raden Mas Panji Sosrokartono, kakak RA Kartini, falsafah di atas menggambarkan sebuah tahapan kepasrahan yang tinggi kepada Tuhan, yang percaya bahwa perang tidak selalu dimenangkan oleh bala tentara besar dan ketika menang tidak harus merendahkan musuh. Hal ini berbeda dengan utusan raja Asyur yang mengepung bangsa Yehuda di Yerusalem dan sengaja datang untuk membuat tekanan dan kesepakatan.
Utusan Sanherib, raja Asyur, datang dalam segala kesombongannya untuk memberikan tekanan mental kepada Yehuda. Utusan raja Asyur ini membanggakan kekuatan perang yang mereka miliki, serta bala tentara juga kuda yang mereka punyai. Utusan ini sengaja menggunakan bahasa Yehuda, supaya semua bangsa Israel mendengar, mengerti dan menjadi gentar. Tidak hanya menakut-nakuti bangsa Yehuda, utusan raja Asyur ini juga menghina Tuhan, dan menghina Hizkia yang berharap kepada Tuhan. Allah Yehuda disamakan dengan ilah bangsa lain, yang bangsanya Ayur telah kuasai, menganggap bahwa TUHAN tidak akan sanggup melepaskan Yehuda dari tangan Asyur (ay. 20). Satu hal yang tidak dimengerti oleh Sanherib dan utusannya adalah, bahwa TUHAN Israel tidak akan pernah sebanding dengan kekuatan kuda dan tentara yang Asyur miliki. Hizkia raja Yehuda tidak mengijinkan kepala istana untuk menjawab utusan Sanherib itu. Karena Hizkia tahu, Yehuda tidak membutuhkan bala tentara yang besar, Yehuda tidak perlu menghina musuh untuk mencapai kemenangan. TUHAN sendiri akan menyerahkan semua musuh ke tangan Yehuda jika Yehuda mau bersandar kepada Tuhan.
Demikianlah kita sebagai anak Tuhan; kita tidak butuh kekuatan besar untuk mendapatkan kemenangan dalam semua pergumulan dan tidak perlu mempermalukan orang lain untuk mencapai keinginan kita. Kita hanya butuh kekuatan dari Tuhan saja. Berharap dan berserah kepada Tuhan, maka Dia akan bertindak.
STUDI PRIBADI : Apa yang dilakukan utusan Sanherib untuk menekan bangsa Israel ?
Pokok Doa : Berdoalah supaya kita tetap dimampukan oleh Tuhan untuk bisa menjalani kehidupan ini dengan berharap hanya pada Tuhan, setia dan taat kepada janji penyertaan-Nya.