Rabu, 10 April 2019
Bacaan hari ini: Yesaya 24 | Bacaan setahun: Hakim-Hakim 13-14, Kisah Para Rasul 11
“Maka pada hari itu TUHAN akan menghukum tentara langit di langit dan raja-raja bumi di atas bumi. Mereka akan dikumpulkan bersama-sama, … mereka akan dimasukkan dalam penjara dan akan dihukum sesudah waktu yang lama.” (Yes. 24:21-22 ITB)
Pasal 24:1-23 dari Kitab Yesaya ini sedang menubuatkan tentang penghukuman Allah yang mengerikan atas bumi, dimana bumi akan menjadi tandus (ayat 1, 3; dan 19-20), semesta alam gemetar (23) sehingga segala bangsa akan terkena dampaknya, mulai dari rakyat biasa dan para pemimpin agama (2), raja-raja dan pembesar (21-22), dimana tak akan ada lagi sukacita, yang ada hanyalah perkabungan, kehancuran, dan dukacita (4-16).
Dalam alam (ay. 21), TUHAN menghukum tentara langit yang menjadi berhala bagi bangsa-bangsa dan para raja di muka bumi termasuk Israel. Semuanya akan dihukum, bahkan dengan kekuasaannya, mereka tidak mampu berdiri di hadapan Tuhan semesta alam dan tidak akan ada yang terluput penghukuman itu. Tuhan juga menyindir matahari dan bulan yang melambangkan berhala, pusat penyembahan mereka (ay. 23a). Apakah maksud Tuhan dengan penghukuman ini? Kedaulatan Tuhan atas dunia ini, bahwa hanya Dia yang layak untuk dipuji, disembah dan diagungkan, dan ditinggikan sehingga meski ada penghukuman, selalu ada harapan, karena pada akhirnya akan ada sorak-sorai pemuliaan dan pengagungan kepada Tuhan semesta alam, (14-16a).
Tuhan menunjukkan bahwa keadilan-Nya tidak dapat dipermainkan, karenanya panggilan pertobatan menjadi pesan penting yang disampaikan Tuhan melalui Yesaya. Tuhan harus menjadi Raja di atas segala raja, yang memerintah dengan kuasa dan kedaulatan-Nya, tidak ada ilah lain selain Tuhan semesta alam (bnd. Yes. 24:23 ITB). Melalui pengorbanan Yesus di atas kayu salib dan kemenangan-Nya atas maut, Yesus menjadi Raja di atas segala raja. Yohanes dalam penglihatan ilahiah menyebut, “Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu: Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan” (Why. 19:16 ITB). Karenanya, orang percaya tidak lagi takluk pada maut dan kuasa kegelapan melainkan ditebus dan diselamatkan untuk menyembah Raja di atas segala raja, dan memberikan segala pengagungan hanya bagi Tuhan, Allah semesta alam yang benar.
STUDI PRIBADI :
(1) Sudahkah kita sungguh takluk dan mengakui Yesus Kristus sebagai Raja diatas segala raja?
(2) Apa bukti nyata dari sikap ketundukan dan pengakuan kita?
Pokok Doa : Berdoalah bagi jemaat Tuhan yang bergumul dengan pekerjaan dan kehidupan sehari-hari agar mereka tetap setia dan taat kepada Tuhan dan mengandalkan-Nya didalam kehidupannya, Amin.