Senin, 18 Maret 2019
Bacaan hari ini: Kidung Agung 8 | Bacaan setahun: Ulangan 17-18, Yohanes 9
“Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN!” (Kidung Agung 8:6)
Perjalanan kehidupan pernikahan zaman ini merupakan suatu bagian kehidupan yang terkadang terlihat mudah, tapi ternyata ada banyak pernikahan yang tidak berjalan dengan baik, bahkan ada beberapa pernikahan yang harus diakhiri dengan sebuah perceraian; hal ini tentunya sangat mendukakan hati Allah, Pencipta lembaga pernikahan manusia.
Bagian akhir nyanyian agung Salomo tentang kehidupan pernikahan merupakan catatan yang perlu kita perhatikan, agar kehidupan pernikahan kita semakin hari dapat semakin bertumbuh dan membawa kebahagiaan dalam kehidupan kita dan pasangan kita. Kata kunci yang diutarakan oleh penulis Kidung Agung ini adalah kata “materai”, yang memberikan dua pemahaman penting untuk kita perhatikan, yaitu: (1) materai merupakan simbol dari kepemilikian. Kerinduan dari sang mempelai perempuan untuk memiliki seutuhnya mempelai pria, digambarkan seperti apabila mempelai pria itu adalah saudara laki-lakinya. Sehingga mempelai perempuan dapat mengasihinya, memperhatikan dan memiliki dengan sepenuh hati, tanpa ada perasaan kuatir dan takut terhadap orang-orang yang ada di sekitarnya. (2) Materai adalah sebuah simbol kuasa yang sangat besar. Bahkan kuasa itu disejajarkan dengan “kegigihan (kuasa) dunia orang mati”, yang tidak dapat ditolak dan bahkan tidak dapat dipadamkan oleh seberapa banyaknya air. Melalui bagian ini, penulis juga mengingatkan bahwa harta kekayaan (materi) tidak dapat menggantikan kuasa cinta yang terjadi dalam pernikahan suami-istri. Dengan kedahsyatan kuasa cinta inilah, akan menjaga kehidupan pernikahan pasangan berdua.
Dengan demikian, apabila sebuah pernikahan didasari oleh “materai (kekuatan) cinta” maka kehidupan pernikahan itu tidak akan dikuasai oleh ketakutan, kekuatiran dan bahkan kematian sekalipun. Sebab dalam anugerah Tuhan, Tuhan yang akan memberikan hikmat bagi setiap pasangan untuk memperlakukan pasangannya sebagaimana mestinya, sesuai dengan nasihat dan perintah Tuhan.
STUDI PRIBADI :
(1) Bagaimana penulis Kidung Agung menggambarkan tentang kekuatan cinta?
(2) Apakah pelajaran rohani yang dapat kita pelajari dari bagian ini?
Pokok Doa : Berdoalah bagi segenap jemaat Tuhan agar mereka boleh hidup mencintai dan setia terhadap pasangannya. Kekuatan cinta mereka tumbuh semakin berakar kuat di dalam cinta kasih Tuhan Yesus Kristus.