Sabtu, 26 Januari 2019
Bacaan hari ini: Mazmur 150, Bacaan setahun: Keluaran 14-15, Matius 26
“Biarlah segala yang bernafas memuji Tuhan! Haleluya!” (Mazmur 150:6)
Dalam sebuah buku, bab terakhir adalah bagian yang sangat penting dan seringkali merangkum seluruh isi buku tersebut. Demikian pula kitab Mazmur, kitab ini berisi 150 puisi dan syair yang dikompilasi dan disusun dengan sangat indah. Dan bukan secara sembarangan kitab Mazmur ini diakhiri oleh Mazmur 150.
Mazmur adalah salah satu kitab yang sangat jujur dan otentik. Hal ini dikarenakan genre-nya bersifat puitis dan seni, tapi juga menggambarkan dengan sangat gamblang bahwa hidup di dalam dunia ini bukanlah hal yang mudah. Di dalam menjalani hidup ini, kita dapat melewati badai hidup yang begitu keras, dipermalukan di hadapan orang-orang kafir, hidup lebih malang daripada orang-orang tidak percaya, dikepung dan disalahpahami orang-orang terdekat, jatuh dan terikat dalam dosa yang gelap, berjalan dalam lembah kekelaman; namun demikian ada satu hal yang pasti dalam setiap lembar hidup kita, yakni TUHAN. Tuhan selalu hadir dalam hidup kita, di saat suka maupun duka, di saat kalah maupun menang, di saat gagal maupun berhasil. Dan segala cerita berjalan bersama Tuhan dalam kitab Mazmur ini ditutup dengan suatu respons kepada Tuhan yang setia, bahwa kita mau memuji-muji Dia dengan segenap hati kita. Selama kita masih bernafas, marilah kita memuji Tuhan kita yang setia di setiap musim hidup kita (ay. 6).
Mari kita review perjalanan hidup kita di dunia ini. Tidak selalu mudah, bukan? Tetapi satu hal yang pasti, yakni Tuhan selalu ada di dalam setiap lembaran hidup kita. Tuhan menopang hidup kita, Ia tidak membiarkan kita terjatuh dan malu, sekalipun kita melakukan kesalahan, Ia menghibur di kala kita sedih, Ia meneguhkan saat kita berputus asa. Mari jadikan setiap momen hidup kita bersama Tuhan sebagai batu-batu pijakan untuk kita menapaki hari esok. Kita dapat berseru “Haleluya” karena kita mensyukuri kesetiaan Tuhan dalam setiap lembar hidup kita. Kita juga bersorak “Haleluya” karena kita percaya bahwa Tuhan menanti kita menyongsong masa depan kita. Ia ada di sana.
STUDI PRIBADI: Apakah Anda memiliki disiplin rohani membuat jurnal berisi pengalaman iman? Mulailah mencatat segala karya Tuhan dalam hidup, dan ajaklah rekan lainnya.
Pokok Doa: Berdoalah agar Anda boleh memiliki pengalaman-pengalaman yang indah dalam sepanjang tahun ini bersama Tuhan. Berdoalah agar pengalaman-pengalaman itu juga boleh mendewasakan kerohanian kita.