Bacaan hari ini: Mazmur 85-86, Bacaan setahun: Zakharia 5-8
“Doa Daud. Sendengkanlah telinga-Mu, ya TUHAN, jawablah aku, sebab sengsara dan miskin aku.” (Mazmur 86:1)
Setiap manusia pasti mengalami pergumulan dalam hidupnya. Tidak peduli seseorang itu sudah berjuang sebaik mungkin membentengi dirinya dari segala masalah, masalah dan pergumulan itu tetap bisa datang menyerang. Sesuci apapun kita, sekudus apapun kita, dan serohani apapun kita, tetap saja pergumulan itu bisa datang dalam hidup kita.
Dalam Mazmur 86 kita melihat tentang konsep itu. Bagaimana Daud, sebagai seorang yang berkenan di hati Allah, seorang yang menjadi raja atas Israel dan memiliki pasukan yang begitu banyakpun, tetap mengalami pergumulan, kesengsaraan, dan kesusahan dalam hidupnya. Namun jika kita membaca Mazmur 86, kita bukan hanya melihat mengenai setiap orang menghadapi masalah, tetapi kita juga melihat, bagaimana respons yang benar pada waktu kita sedang ditimpa masalah. Daud menunjukkan dalam Mazmur 86 bahwa waktu penderitaan itu datang, dia bukan berputus asa atau menyalahkan Tuhan atau orang lain atas penderitaannya. Daud menunjukkan sebuah teladan yang indah di tengah pergumulan hidupnya: Daud datang kepada Tuhan dan memohonkan pertolongan-Nya. Bahkan dalam bahasa hiperbola, Daud mengatakan, “Engkau adalah Allahku, kasihanilah aku, ya Tuhan, sebab kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari.”
Teladan diri Daud ini perlu kita teladani dan contoh. Sebagai manusia, seringkali ketika masalah itu datang, kita mencoba menyelesaikan dengan kekuatan diri kita sendiri. Kita jarang datang kepada Tuhan. Kalaupun kita datang kepada Tuhan, itu hanya pada saat sudah tidak ada jalan keluar lagi. Pola seperti ini seharusnya kita balik. Kita pergi mencari dan meminta pertolongan Tuhan terlebih dahulu, setelah itu, dengan hikmat Tuhan melakukan sesuatu untuk menyelesaikan masalah itu. Kita percaya Allah kita adalah Allah yang setia dan panjang sabar. Setiap kali kita memerlukan pertolongan-Nya, pasti Tuhan akan menolong kita. Pertanyaan bagi setiap kita adalah: apakah kita mempunyai hati yang mau mencari Tuhan di tengah pergumulan hidup kita?
STUDI PRIBADI:
(1) Apa yang dilakukan Daud menyelesaikan persoalan yang dihadapi?
(2) Bagaimanakah Daud menggambarkan tentang Allah?
Berdoalah: Tuhan, berilah telinga kepada pergumulan hambamu, ulurkanlah tangan-Mu menolong aku keluar dari pergumulanku, berikanlah perasaan aman dalam bait-Mu, Amin.