Perwujudan Hikmat

Bacaan hari ini: Ayub 28
“Tetapi kepada manusia Ia berfirman: Sesungguhnya, takut akan Tuhan, itulah hikmat, dan menjauhi kejahatan itulah akal budi.” (Ayub 28:28)

Dalam usahanya untuk menjelaskan pembelaan dirinya, Ayub harus mengakui bahwa tidak mudah untuk memahami segala hal yang menimpanya. Di dalam cara pandang yang terbatas, baik Ayub dan teman-temannya tidak juga dapat memahami persoalan yang dialami oleh Ayub. Hal ini membutuhkan hikmat TUHAN. Pertanyaannya: Dari manakah hikmat diperoleh? Inilah yang menjadi pergumulan Ayub pasal 28. “Hikmat” di sini adalah “menemukan jawaban” atas apa yang terjadi pada dirinya.

Ayub dengan segala pemahamannya, begitu juga teman-temannya, tidak dapat memahami apa yang terjadi. Mulai ayat 1-19, Ayub mencoba memikirkan segala sesuatu yang terjadi pada dirinya dari sudut pandang yang luas, meliputi semua yang ada di dalam bumi, namun ia tidak dapat menemukannya. Dalam ayat 20-28, Ayub mengarahkan pemahamannya kembali kepada Allah. Ayub kembali kepada pemahaman bahwa apa yang menjadi keputusan Allah dan ketetapan-Nya, itulah jawaban atas hikmat. Ayub memang tidak dapat memahami “mengapa orang benar dan saleh harus tertimpa musibah?” Tetapi Ayub sampai kepada kesimpulan sebagai perwujudan hikmat dalam ayat 28, “Tetapi kepada manusia Ia berfirman: Sesungguhnya, takut akan Tuhan, itulah hikmat, dan menjauhi kejahatan itulah akal budi.”

Belajar dari kisah ini, bahwa memang sukar untuk memahami dan menerima dengan akal tentang “mengapa orang benar dan saleh harus mengalami penderitaan dan pergumulan?” Pertanyaan ini sering kali ditanyakan oleh orang Kristen masa kini. Dibutuhkan hikmat yang dalam untuk memahami semua itu. Bahkan Ayub dan teman-temannya pun tidak dapat memahaminya. Ayub hanya dapat menyimpulkan “takut akan Tuhan, itulah hikmat.” Inilah perwujudan hikmat itu. Oleh karena itu, hidup di dalam dunia dengan segala persoalan dan pergumulannya, kita orang yang telah ditebus oleh-Nya harus “hidup takut akan TUHAN.” Dengan demikian kita akan dimampukan melewati persoalan dan pergumulan hidup kita hari lepas hari, Amin.

STUDI PRIBADI:

  1. Dalam memahami pergumulannya, Ayub berusaha menemukan hikmat. Apakah Ayub menemukan hikmat itu?
  2. Bagaimana Ayub memahami hikmat yang benar?

DOAKAN BERSAMA: Berdoalah bagi orang-orang yang mengalami musibah agar mereka tetap takut akan Allah di dalam hidupnya. Berdoalah agar mereka dikuatkan dan dihibur dalam menghadapi musibah tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *