Pembenaran Diri

Bacaan hari ini: Ayub 27
“Aku sama sekali tidak membenarkan kamu! Sampai binasa aku tetap mempertahankan bahwa aku tidak bersalah.” (Ayub 27:5)

Ayub 27 adalah rangkaian argumentasi jawaban Ayub terhadap pendapat Bildad. Di dalam bagian ini, Ayub memulai argumentasi dengan “membenarkan diri” di hadapan Bildad, temannya.

Dua alasan Ayub melakukan hal ini, adalah: Pertama, karena Ayub merasa tidak berbuat salah (bdk. ayat 5-6); Kedua, karena Ayub menganggap teman-temannya tidak memahami kebenaran seperti yang ia pahami (bdk. ayat 11-23). Bagi Ayub, kedua hal ini menjadi begitu penting, hingga ia mempertahankan dengan sungguh akan kedua hal ini.

Di sisi yang lain, Ayub telah menganggap teman-teman yang telah menyerang/melawannya adalah seperti musuhnya (bdk. ayat 7). Ayub berharap mereka mengalami seperti yang dialami oleh orang durhaka/ orang fasik. Ini adalah salah satu sikap “kaku”nya Ayub. Mengapa Ayub berpendapat demikian terhadap teman-temannya? Ini dikarenakan Ayub hanya terfokus kepada masalahnya, penderitaannya, kesulitannya dan pergumulannya. Ayub tidak melihat sisi lain dari segala yang dialaminya sebagai suatu ujian yang datang kepadanya.

Belajar dari kisah Ayub ini, bahwa seringkali terjebak pada masalah “pembenaran diri” sendiri. Bila hal yang demikian terjadi, maka orang Kristen yang terfokus kepada dirinya sendiri dan masalahnya mirip seperti Ayub di dalam kisah Alkitab ini. Ketika masalah datang, seringkali orang Kristen hanya terfokus pada masalah dan pergumulan hidupnya, bahkan menganggap pendapat dan nasihat orang lain menjadi salah dan tidak benar. Seharusnya tidak demikian. Marilah kita belajar melihat segala sesuatu dari perspektif yang benar. 1 Korintus 10:13 menulis, “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.”

STUDI PRIBADI:

  1. Mengapa Ayub merasa benar di hadapan teman-temannya?
  2. Apa alasannya?

DOAKAN BERSAMA: Berdoa bagi orang-orang Kristen agar mereka menjadi pribadi yang kuat serta tangguh menghadapi berbagai persoalan dan pergumulan hidupnya. Berdoalah agar mereka tetap hidup setia, Amin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *