Bacaan hari ini: Ayub 26
“Kita tahu sekarang bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” (Roma 8:28)
Ketika orang benar mengalami penderitaan, secara manusiawi mereka sulit memahami pergumulan dalam penderitaan tersebut. Melalui pergumulan itu, kebanyakan orang akan bertanya kepada Tuhan, “Mengapa semuanya ini dapat terjadi?” Beberapa orang kemudian menyimpulkan bahwa Tuhan itu tidak Mahakuasa, Tuhan tidak adil, atau manusia terlalu bodoh untuk mengerti penderitaan tersebut. Di sini, Ayub memperlihatkan respons yang berbeda dengan orang pada umumnya. Charles Swindoll mengatakan bahwa Ayub adalah orang yang begitu tabah dan sabar dalam menahan penderitaan yang ia alami.
Ayub menghadapi Bildad dengan penjelasan yang menakjubkan mengenai alam semesta ini. Ayub ingin menunjukkan kepada Bildad bahwa jika manusia tidak dapat mengerti keagungan alam semesta ini, bagaimana manusia dapat menjelaskan keagungan Allah yang tiada bandingnya. Sesungguhnya Ayub ingin berkata bahwa, “Allah memegang kendali atas semua ini, Ia tahu segala hal ini, Ia mengerti, Ia ada di tengah-tengah ini semua dan bertanggung jawab penuh atas semua ini. Tidak ada satu pun hal yang mengejutkan bagi Allah yang hidup” (Ayub 26:5-6).
Ayub bukan hanya seorang yang tabah dan tegar, tetapi juga bijak. Ayub ingin mengajarkan kepada Bildad bahwa dia bisa bersandar kepada Allah untuk penderitaan yang dia sedang alami, Ayub juga menyadari ada penghiburan yang besar ketika dia bersandar kepada Allah dalam iman yang sederhana (Ayub 26:14b).
Kegagalan terbesar bukan disebabkan oleh penderitaan yang berat; kegagalan yang terbesar terjadi apabila manusia selalu mempertanyakan kuasa dan keberadaan Allah di dalam penderitaan yang sedang dihadapi. Ayub memilih untuk mempercayai Allah, di dalam ketidak-mengertiannya. Banyak hal dalam hidup ini, yang tidak dapat dijelaskan dengan pengetahuan dan pemikiran manusia, namun di atas semua itu marilah kita tetap mempercayai Allah yang berdaulat penuh atas semua hal yang terjadi di dalam dunia ini.
STUDI PRIBADI: (1) Apakah saudara merasa sulit untuk melihat pertolongan Tuhan? (2) Sharingkan pengalaman saudara, ketika ditolong oleh Tuhan dalam kesulitan?
DOAKAN BERSAMA: Ajarlah aku Tuhan, untuk memiliki hati yang selalu mempercayai-Mu di saat aku tidak melihat jalan dan rencana-Mu. Aku percaya Tuhan, ada rancangan-Mu yang indah menanti, Amin.