Penderitaan: Hukuman Tuhan?

Bacaan hari ini: Ayub 15
“Orang fasik menggeletar sepanjang hidupnya, demikian juga orang lalim selama tahun-tahun yang disediakan baginya.” (Ayub 15:20)

Pasal 15 ini merupakan nasihat yang ke-2 Elifas kepada Ayub. Pendapat Elifas tetap sama seperti nasihat yang pertama, bahwa Ayub telah berdosa dan saat ini Tuhan sedang menghukumnya dengan penderitaan yang dialami Ayub. Sebagai seorang sahabat, Elifas melontarkan kata-kata yang tajam yang menuduh Ayub sebagai orang fasik (tidak takut dan hormat kepada Allah, ay. 4; mulut licik, ay. 5-6; sombong, ay. 7-10; menentang Allah, ay. 11-13). Ini tentunya tuduhan yang tidak main-main, begitu keras dan menusuk. Kemudian Elifas melanjutkan pada ay. 20-35, bahwa orang fasik akan mengalami penderitaan yang amat sangat, ketakutan dan akhirnya binasa.

Mengapa Elifas yang adalah sahabat Ayub dapat berkesimpulan dan menuduh demikian tajam kepada Ayub? Padahal Allah sendiri mengakui bahwa tidak ada seorangpun yang seperti Ayub, yang demikian saleh, jujur, takut akan Allah dan menjauhi kejahatan (Ayub 1:8). Apakah selama ini Elifas tidak mengenal pribadi dan kehidupan Ayub? Pandangan Elifas ini seperti pemikiran manusia pada umumnya yang mengatakan: “Orang baik akan hidup enak, sebaliknya orang yang jahat akan hidup menderita.” Jadi penderitaan identik dengan hukuman Tuhan karena hidup manusia yang jahat. Benarkah pandangan ini? Memang Alkitab seringkali mencatatkan ketika bangsa Israel meninggalkan Tuhan dan menyembah berhala, maka Tuhan menghukum mereka dengan menyerahkannya kepada bangsa lain. Demikian juga penderitaan yang dialami Ayub, bukan merupakan hukuman Tuhan atas dosa Ayub, tetapi karena Tuhan mengizinkan Iblis menguji kesalehan dan iman Ayub (Ayub 1:12).

Marilah kita menyikapi dengan bijak dan benar terhadap penderitaan yang kita atau orang lain alami. Janganlah langsung menuduh itu adalah hukuman Tuhan karena dosa yang dilakukan, namun sebaiknya berdoa, instrospeksi diri dan mintalah petunjuk Tuhan, apa maksud Tuhan dengan penderitaan ini? Dengan demikian kita akan dapat mengambil langkah yang tepat dalam menghadapi penderitaan tersebut.

STUDI PRIBADI:

  1. Bagaimana Elifas memandang penderitaan?
  2. Apakah nasihat Elifas adalah nasihat yang tepat dan membangun? Bagaimana seharusnya nasihat diberikan?

DOAKAN BERSAMA: Berdoalah agar setiap anak Tuhan memandang dan meresponi penderitaan dengan konsep yang benar, demikian juga ketika memberikan nasihat kepada orang lain yang sedang mengalami penderitaan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *