Bacaan hari ini: 2 Tawarikh 22:10-23:21
“Lihatlah, anak raja! Biarlah ia memerintah, seperti yang telah difirmankan TUHAN tentang anak-anak Daud.” (2 Tawarikh 23:3b)
Istilah “nama adalah doa,” berarti ketika orang tua memberikan nama kepada anaknya, ada doa atau harapan tertentu dari orang tua kepada anaknya yang baru lahir. Atalya yang arti namanya “Tuhan dimuliakan,” harusnya memuliakan Tuhan di sepanjang umurnya; namun kenyataannya tidak demikian. Atalya adalah anak perempuan raja Ahab dari Kerajaan Utara yang menikah dengan Yoram, raja dari Kerajaan Selatan (Yehuda). Pernikahan yang penuh unsur politik ini membawa bencana bagi Yehuda. Atalya adalah penyembah berhala dan orang yang sangat ambisius, demi takhta ia berusaha membunuh cucu-cucunya, yaitu anak-anak Ahazia, raja sebelumnya. Atalya membunuh semua keturunan Daud yang ada dalam kerajaan Yehuda dan dengan demikian ia berhasil berkuasa atas Yehuda.
Yosabat adalah seorang perempuan yang namanya tidak terkenal, yang melakukan tindakan heroik yang sangat berani. Dia mempertaruhkan nyawa untuk menyelamatkan Yoas dari kelaliman Atalya. Yoas dibesarkan di rumah Tuhan (bukan di dalam, tapi lebih tepatnya di luar tembok rumah Tuhan di mana para imam tinggal), di mana Atalya tidak memiliki akses ke sana. Yoas diajar oleh imam besar Yoyada yang menjelaskan siapa dia dan tentunya mengajarkan hukum Tuhan.
Enam tahun kekuasaan Atalya tidak terusik, namun dikejutkan oleh pengangkatan Yoas menjadi raja oleh imam besar Yoyada. Keberadaan Yoas diumumkan ke publik setelah usianya 7 tahun dan dia menjadi raja termuda yang pernah memerintah Yehuda. Penobatan Yoas sebagai raja bagi Atalya adalah tindakan makar dan pemberontakan terhadap kerajaan. Namun bagi imam Yoyada dan kelompoknya, hal ini adalah tindakan untuk mengembalikan takhta kepada pemilik sebenarnya, sesuai firman Tuhan.
Ini adalah cara Tuhan untuk menjaga keturunan Daud, seperti janji Tuhan bahwa keturunan Daudlah yang akan memerintah Yehuda. Tuhan sendirilah yang memelihara Yoas melalui Yosabat dan imam Yoyada. Biar bagaimanapun usaha manusia, jika Tuhan sudah berjanji dan berkehendak maka tidak seorangpun yang sanggup menggagalkannya.
STUDI PRIBADI: Bagaimana cara Tuhan menjaga keturunan Daud agar tidak terputus dari takhta kerajaan Yehuda?
DOAKAN BERSAMA: Berdoa supaya anak Tuhan boleh peka akan kehendak Tuhan, bukan keinginan diri sendiri dan diberikan kemampuan untuk melakukan apa yang menjadi kehendak-Nya.